Aku Kehilangan Keperawananku 4

0

Demikian halnya saya cuma terdiam rasakan tangan papah yang selalu buat saya horny,

“ Oughhh… harum sekali badanmu sayang…, ”

Pandangannya menghadap ke payudaraku yang montok itu. Selalu memandang dengan beringas, putting payudaraku yang merah itu di kulum papah,

“ Ssshhhh… Aghhhhhhh… Oughhhh… pahhh…. Eughhhh…., ” lenguhku terikut dalam nafsu seks.

Tidak henti-hentinya papah mengulum putingku dengan bertukaran. Kanan kiri dia nikmati, kadang-kadang dia terasa gemas dengan payudaraku puttingnya ditarik dengan bibir.

Enaknya mengagumkan,

“ Sssssssss…. Eughhhhhhhhh…. Pahhh… Oughhh….., ” lenguhku.

Badanku bergetar waktu papah selalu menggairahkan saya badanku bergerak rasakan kesenangan itu. remasan payudaran putingku diputar-putar dengan jarinya. Terlebih di kulum saya tidak kuasa serta selalu mendesah manja,

“ Aghhh… Aghhh… Aghhhh… Oughhhh…. Pahhhhhh…, ”

Selalu turun kebawah bibir papah hingga juga di pusarku. Memekku yang merekah itu telah terbuka lebar. Papah kembali menciumi selakanganku dengan bertukaran. Birahiku mencapai puncak sampai saya keluarkan cairan dari memekku. Tangannya perlahan-lahan membelai memekku dari atas ke bawah. Memekku yang belum juga berbulu itu tampak siap diterkam papah.

Jarinya menyusuri lipatan memekku, sampai temukan klitorisku. Dia mengulum klitorisku dengan begitu syahdu. Sumpah enaknya telah tidak tertahankan,

“ Aghhhh… pahhh… Oughhhhh… Aghhhhhhhhhhhhhh……., ” desah liarku sembari tangannku memegang kepala papah supaya selalu menciumi memekku.

Papah mendadak berdiri saya lihat penis papah tegak serta kencang. Dia mengarahkan penisnya ke mulutku. Dia memohon supaya saya mengulum penisnya, saya pegang erat penisnya dengan ke-2 tanganku.

Saya coba mengocok penis papah, seolah telah memiliki pengalaman saya mahir memainkan penis papah,

“ Ya Sis kerjakan sesuai sama itu, enak sis enak banget, Oughhhhh……, ” desah papah.


Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top